-->
Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Sabtu, 15 Januari 2011

Tipe Variabel dalam Bahasa C

Sabtu, 15 Januari 2011

1. Variabel Otomatis

· Penjelasan:

Variabel otomatis adalah variable yang hanya dikenal di dalam suatu blok saja (dalam tanda {…}), baik itu blok pemilihan, pengulangan ataupun fungsi. Dikatakan ‘otomatis’ karena variable ini dialokasikan pada saat pendeklarasian dan akan didealokasikan secara otomatis ketika program keluar dari suatu blok. Walaupun bersifat opsional, namun untuk mempertegas bahwa variable tersebut sebagai variable otomatis, kita dapat menggunakan kata kunci auto pada saat pendeklarasian.

· Syntax:

auto tipe_data nama_variabel;

· Contoh:

#include

Int main(void) {

Int a;

/*Melakukan blok pemilihan*/

if (a>0) {

auto int var_otomatis; /*Mendeklarasikan variable otomatis */

/* Dalam blok ini variable var_otomatis dikenali*/

} /*akhir blok pemilihan*/

/*di sini variable var_otomatis sudah tidak dikenali lagi*/

return 0;

}

Contoh hasil yang akan diperoleh dari program di atas adalah:

Masukkan nilai pangkat:3

5^3=125

2) Variabel statis:

· Penjelasan:

Variabel statis adalah suatu variable yang menyimpan nilai permanen dalam memori, artinya variable tersebut akan menyimpan nilai terakhir yang diberikan. Untuk menyatakan bahwa suatu variable adalah variable statis adalah dengan menggunakan kata kunci static.

· Syntax:

static tipe_data nama_variabel;

· Contoh:

#include

/*Mendefinisikan sebuah fungsi dengan nama KaliSepuluh()*/

Int KaliSepuluh (void) {

static int a=1; /*Mendeklarasikan variable statis*/

a=a*10;

return a;

}

/*Fungsi utama*/

Int main (void) {

/*Mendeklarasikan variable x,y, dan z untuk menampung nilai dari fungsi*/

Int x,y,z;

x=KaliSepuluh(); /*Melakukan pemanggilan fungsi untuk pertama kali*/

y=KaliSepuluh(); /*Melakukan pemanggilan fungsi untuk kedua kali*/

z=KaliSepuluh(); /*Melakukan pemanggilan fungsi untuk ketiga kali*/

/*Menampilkan nilai yang terdapat pada variable x,y, dan z*/

printf(“Nilai x=%d\n”,x);

printf(“Nilai y=%d\n”,y);

printf(“Nilai z=%d\n”,z);

return 0;

}

Contoh hasil yang akan diperoleh adalah:

Nilai x =10

Nilai y=100

Nilai z= 1000

3)Variabel eksternal:

· Penjelasan:

Bahasa C mengizinkan kita untuk menuliskan syntax program ke dalam file yang terpisah dengan tujuan untuk modularisasi program. Untuk itu apabila kita ingin mendeklarasikan variabel yang dapat dikenali dan diakses oleh masing-masing file yang terpisah tersebut, maka variable itu harus kita deklarasikan sebagai variable eksternal . Adapun caranya adalah dengan menambahkan kata kunci ekstern pada saat pendeklarasian.

· Syntax:

Ekstern tipe_data nama_variabel;

· Contoh:

Dalam file utama.c :

#include

int var_eksternal; /*deklarasi variable*/

int main (void){

var_eksternal=100;

printf(“Nilai var_eksternal:&d\n”, var_eksternal);

/*Memanggil fungsi SetNilai() yang terdapat pada file eksternal.c*/

SetNilai();

printf(“Nilai var_eksternal:%d\n”, var_eksternal);

return 0;

}

Dalam file eksternal.c :

extern int var_ eksternal;

void SetNilai(void) {

var_eksternal=500;

}

Apabila dikompilasi dan dijalankan maka program di atas akan memberikan hasil sebagai berikut:

Nilai var_eksternal:100

Nilai var_eksternal:500

4) Variabel Register:

· Penjelasan:

Berbeda dengan variable biasa yang akan bertempat di memori, variable register ini akan disimpan di dalam register CPU. Dengan demikian, apabila kita ingin mengisikan atau mengubah nilai variable register, maka kita tidak perlu melakukan akses terhadap memori sehingga proses yang dilakukan pun lebih cepat.Perlu diperhatikan bahwa variable register ini hanya dapat diterapkan ke tipe bilangan bulat, karakter, dan pointer saja. Selain itu variable ini hanya boleh dideklarasika sebagai variable lokal ataupun parameter dari fungsi. Untuk mendeklarasikannya kita harus menggunakan kata kunci register.

· Syntax:

register tipe_data nama_variabel;

· Contoh:

#include

/*Mendefinisikan fungsi untuk menghitung nilai perpangkatan Be */

int Pangkat(register int B, register int e){

/*Mendeklarasikan variable register*/

register int hasil;

hasil=1;

for(;e;e--){

hasil *= B;

}

return hasil;

}

/*Fungsi utama*/

Int main(void){

printf(“2^6=%d”,Pangkat(2,6)); /*Menghitung 26*/

return 0;

}

Hasil yang akan diperoleh dari program di atas adalah:

2^6=64

5) Variabel Pointer

· Penjelasan:

Variabel pointer adalah variable yang berisi alamat variable lain. Variable pointer dideklarasi dengan menambahkan tanda bintang sebelum nama variable.

· Syntax:

data_type *pointer_name;

· Contoh:

#include

void main (){

int a,b;

int *p; /*1*/ p adalah variable pointer

a=10;b=20; /*2*/

p=&a; /*3*/

printf(“%x%d\n”,p,*p);

*p=b+15; /*4*/

Printf(“%d\n”,a);

}

.::Artikel Menarik Lainnya::.

Share/Bookmark

3 komentar:

Bita Gadsia (Princess Azoka) mengatakan... [Jawab Komentar?]
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Bita Gadsia (Princess Azoka) mengatakan... [Jawab Komentar?]

referensi yg bagus..
knjungi jg ya..:D

http://jejaringsosialinternet.blogspot.com

Unknown mengatakan... [Jawab Komentar?]

Apakah variabel statis dan variabel register dapat digabungkan dalam satu fungsi?

Posting Komentar